Sumber daya alam (biasa disingkat
SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara
alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan
manusia pada umumnya.
[1] Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen
biotik, seperti
hewan,
tumbuhan, dan
mikroorganisme, tetapi juga komponen
abiotik, seperti
minyak bumi,
gas alam, berbagai jenis
logam,
air, dan
tanah.
[1][2] Inovasi
teknologi, kemajuan peradaban dan
populasi manusia, serta
revolusi industri
telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga
persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad
belakangan ini.
[2]
Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia,
tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara
seperti
Indonesia,
Brazil,
Kongo,
Sierra Leone,
Maroko, dan berbagai negara di
Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah.
[3][4][5][6] Sebagai contoh, negara di kawasan
Timur Tengah memiliki persediaan
gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa
fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi
[5]. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan
ekonomi di negara-negara tersebut.
[7]
Indonesia, salah satu negara dengan kekayaan sumber daya alam hayati dan nonhayati terbesar di dunia.
Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan
menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA
yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada
selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan,
mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh
SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam,
penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus
berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya
terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya
dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi,
emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan
waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga
jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan gas alam pada umumnya
berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu,
terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan.Perubahan
tekanan dan
suhu panas selama jutaaan tahun ini kemudian mengubah
materi dan
senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut.
Sumber daya alam di Indonesia
Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di
dunia setelah
Brazil.
[8] Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan
Protokol Nagoya, akan menjadi tulang punggung perkembangan
ekonomi yang berkelanjutan (
green economy).
[8]
Protokol Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan
pembagian keuntungan secara adil dan merata antara pihak pengelola
dengan negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan
mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut.
[9][10] Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
- Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.[11]
- Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.[11]
- Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.[11]
Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman ber
bunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari
mamalia, 16% dari hewan
reptil, 17% dari
burung, 18% dari jenis
terumbu karang, dan 25% dari hewan laut.
[12] Di bidang
agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman
perkebunannya, seperti
biji coklat,
karet,
kelapa sawit,
cengkeh, dan bahkan
kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia.
[12][13]
Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya
saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil
berbagai jenis bahan tambang, seperti
petroleum,
timah,
gas alam,
nikel,
tembaga,
bauksit,
timah,
batu bara,
emas, dan
perak.
[14] Di samping itu, Indonesia juga memiliki
tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman.
[14] Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km
2 juga menyediakan potensi alam yang sangat besar.
[12]
-
Wilayah perairan yang terbentang luas
-
Lahan pertanian yang subur
-
-
-
-